Webinar Dekranas "Bincang Sore" Part 1 di hadiri Pengurus Dekransda Prov. Kalbar
WEBINAR
DEKRANAS “Bincang Sore” Seri 1 dengan tema Adaptasi kebiasaan Baru sector kerajinan
dalam rangka meningkatkan produktivitas melalui platform digital telah terlaksana
dengan sukses via daring pada pukul 15.30 hingga pukul 17.15 WIB, di hadiri
oleh lebih dari 500 partisipan mulai dari unsur pengurus Dekranas pusat,
daerah, kabupaten/kota hingga perajin se-Indonesia.
Pengurus
Dekranasda Prov. Kalbar turut sebagai partisipan dengan uniform hijau
dilengkapi dengan face shield, masker, hand sanitizer serta sebelum masuk
ruangan terlebih dahulu seluruh peserta webinar cek suhu tubuh dengan thermo
gun.
Webinar
dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan posisi berdiri.
Tampil
sebagai pembuka yaitu ibu Ketua harian Dekranas Pusat, ibu Tri Tito Karnavian,
dalam laporan kegiatannya beliau terlebih dahulu memperkenalkan seluruh narasumber
berikut moderator, selanjutnya ibu ketua harian menjabarkan tema webinar, ditutup
sebuah harapan yaitu semoga webinar ini bermanfaat bagi perajin dan dapat
meningkatkan kreativitas dan daya saing perajin daerah serta untuk peningkatan
perekonomian Indonesia.
Selanjutnya
sambutan dan pemukaan acara oleh ibu Ketua Umum Dekranas Pusat, ibu Hj. Wury Ma’ruf
Amin, dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme para peserta yang
berasal dari Dekranasda dari berbagai daerah, anggota Ikatan Kerajinan
Masyarakat binaan Dekranasda serta para peserta lainnya yang telah mengikuti
Webinar ini.
Lebih lanjut,
Ny. Hj. Wury Mar’uf Amin memyampaikan bahwa kerajinan sebagai subbagian ekonomi
kreatif yang berperan meningkatkan daya saing Indonesia seperti batik, tenun,
kayu, dan lainnya. Di mana potensi kerajinan ini tersebar di seluruh daerah
yang ada di Indonesia, tentu kualitasnya tidak diragukan lagi dan acapkali bisa
bersaing dengan dunia internasional.
Namun, adanya
Covid-19 ini tentu berdampak luas pada semua sektor termasuk industri kecil
menengah (IKM). Dari data dinas perindustrian semua provinsi di Indonesia,
terdapat 1 juta lebih IKM dengan 34,2 juta tenaga kerja yang terdampak akibat
pandemi ini. Kalau dilihat dari estimasi kerugian sekitar Rp 18,29 triliun.
Dari IKM yang ada, sekitar 15,93 persen kerajinan dan 54,14 persen pangan.
Sedangkan estimasi kerugian untuk kerajinan sekitar Rp 700 miliar.
Dampak Covid-19
telah mengakibatkan omzet penjualan menurun, turunnya daya beli masyarakat,
kesulitan bahan baku, proses produksi menurun sekitar 50 persen, termasuk juga
giliran waktu kerja dan kesulitan membayar kredit usaha.
Dengan berbagai
dampak yang dialami IKM di Indonedia, maka ia berharap Webinar ini dapat
membantu para IKM untuk beradaptasi dengan tatanan baru dan meningkatkan omzet,
yakni menggunakan platform digital untuk pemasaran. Untuk mendukung hal
tersebut, ia menyampaikan bahwa pada tanggal 14 Mei 2020, Presiden Jokowi telah
meluncurkan program ‘Bangga Buatan Indonesia’. Gerakan nasional ini bertujuan
untuk mendukung partisipasi masyarakat akan dampak Covid-19. Di mana memasuki
era New Normal dapat mengubah pola belanja masyarakat yang tadinya konvensional
beralih ke digital. Untuk itu, ia berharap para perajin sektor kerajinan harus
ikut dalam kampanye tersebut.
Selanjutnya
webinar di lanjutkan dengan narasumber yang ahli di bidangnya antara lain ; Samuel
Wattimena yang merupakan perancang busana, Plt Deputi Bidang Ekonomi Digital
dan Produk Kreatif Kemenkraf Josua Simanjuntak, serta Kepala Kebijakan Publik
dan Pemerintah Shopee Indonesia Radityo Triatmojo.
Di
akhir webinar ibu Ketua Dekranasda Prov. Kalbar Hj. Lismaryani Sutarmidji
menyampaikan kepada wartawan, bahwa banyak program dekranasda prov. Kalbar yang
terkendala karena pandemic, dan kita tidak berhenti berbuat dengan merestrukturisasi
program menjadi bantuan-bantuan bagi perajin daerah yang terdampak Covid-19,
agar tetap produktif dan tetap optimis menghadapi cobaan ini.
Mungkin kayak kita di daerah Hulu itu, mungkin agak susah ya untuk melakukan itu, jadi bisa dibantu oleh Dekranasda kabupaten masing-masing,” jelas Hj. Lismaryani usai mengikuti Webinar di Kantor Dekranasda Provinsi Kalbar, Jalan Ahmad Yani.
Dikatakannya, Dekranasda Kabupaten/Kota juga diundang untuk mengikuti webinar ini. Hj. Lismaryani berharap Pengurus Dekranasda Kabupaten/Kota yang mengikuti Webinar sampai selesai dapat menyampaikan kepada pengrajin UKM untuk tidak mengurangi kualitas produk.
“Setelah pandemik ini, saya berencana akan mengunjungi pengrajin-pengrajin UKM dan akan melihat langsung dan pengrajin itu jangan sampai mengurangi kualitas produk seperti mencampur sutra dengan cat, seperti yang dijelaskan Bapak Samuel tadi,” papar istri orang nomor 1 di Kalbar ini.
Sesuai dengan pemaparan seluruh narasumber, yang meminta Dekranasda di seluruh provinsi dan kabupaten/kota untuk menjajaki pasar digital demi memajukan ukm-ukm selama masa pandemik virus korona sampai ke masa normal baru.
Dan dekranasda provinsi Kalimantan barat berkomitmen kuat melalui penguatan basis data, yaitu optimasi database e-SMART Dekranasda yang sedang digencarkan, kedepan produk para perajin daerah akan di sediakan laman promosi produknya di situs utama Dekranasda Prov. Kalbar yang terkoneksi dengan beberapa marketplace yang sudah bekerjasama dengan pemerintah, tentu hal ini pun menjadi harapan kami agar perajin kita dapat naik omzetnya walau dirumah saja.